Saturday, October 29, 2016

Mengenal Arsitektur Klasik

 


Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur rumah ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, pemerintahan,dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.  Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci.
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur rumah ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, pemerintahan,dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.  Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci.

Arsitektur Klasik Saat Ini Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.
Salah satu alasan mengapa gaya arsitektur klasik masih digemari sampai sekarang adalah sifatnya abadi atau tidak lekang dimakan waktu. Dalam desain exterior bangunan, gaya ini menghadirkan kemewahan dalam hunian Anda. Dari sekian banyak elemen exterior yang dipakai, tidak dapat dipungkiri bahwa profil / ornamen-ornamen hiasan yang rumit khas romawi/yunani memegang peranan penting dalam menciptakan kemewahan tersebut.


Banyaknya permainan ornamen arsitektur romawi maupun yunani seperti profil maupun patung-patung bergaya klasik yang menempel pada bangunan klasik, bentuk pilar yang besar, bentuk lengkung di atas pintu maupun kubah akan memperindah bangunan, menciptakan kesan gagah dan mewah. Meskipun hal tersebut justru membuat pengerjaan bangunan klasik lebih lama dari pada bangunan bergaya minimalis, selain itu biaya yang dikeluarkan juga jadi lebih banyak. Bagi sebagian orang yang senang dengan kemewahan dengan nuansa klasik tentunya bukan menjadi masalah yang berarti. 
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur rumah klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Kemegahan batu alam mulai di hadirkan dalam desain arsitektur klasik yang menambah kesan mewah bangunan.

Dalam membangun bergaya klasik anda harus memahami dulu bentuk klasik yang dimau atau paling tidak anda punya beberapa reverensi banguanan klasik yang cocok dengan keinginan anda. Jika anda kurang memiliki pengetahuan arsitektur klasik lebih baik anda meminta bantuan  konsultan arsitektur  / konsultan exterior yang tentunya memiliki pengetahuan lebih baik dari anda, jangan memaksakan untuk mendesain sendiri bangunan anda, yang tentunya akan membuat hasilnya tidak maksimal. Arsitektur Klasik Saat Ini Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang. Salah satu alasan mengapa gaya arsitektur klasik masih digemari sampai sekarang adalah sifatnya abadi atau tidak lekang dimakan waktu. Dalam desain exterior bangunan, gaya ini menghadirkan kemewahan dalam hunian Anda. Dari sekian banyak elemen exterior yang dipakai, tidak dapat dipungkiri bahwa profil / ornamen-ornamen hiasan yang rumit khas romawi/yunani memegang peranan penting dalam menciptakan kemewahan tersebut. Banyaknya permainan ornamen arsitektur romawi maupun yunani seperti profil maupun patung-patung bergaya klasik yang menempel pada bangunan klasik, bentuk pilar yang besar, bentuk lengkung di atas pintu maupun kubah akan memperindah bangunan, menciptakan kesan gagah dan mewah. Meskipun hal tersebut justru membuat pengerjaan bangunan klasik lebih lama dari pada bangunan bergaya minimalis, selain itu biaya yang dikeluarkan juga jadi lebih banyak. Bagi sebagian orang yang senang dengan kemewahan dengan nuansa klasik tentunya bukan menjadi masalah yang berarti.


Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur rumah klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Kemegahan batu alam mulai di hadirkan dalam desain arsitektur klasik yang menambah kesan mewah bangunan.
Dalam membangun bergaya klasik anda harus memahami dulu bentuk klasik yang dimau atau paling tidak anda punya beberapa reverensi banguanan klasik yang cocok dengan keinginan anda. Jika anda kurang memiliki pengetahuan arsitektur klasik lebih baik anda meminta bantuan  konsultan arsitektur  / konsultan exterior yang tentunya memiliki pengetahuan lebih baik dari anda, jangan memaksakan untuk mendesain sendiri bangunan anda, yang tentunya akan membuat hasilnya tidak maksimal.

Teori Arsitektur Klasik

Arsitektur Klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah arsitektur di Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur yang bernilai tinggi dan „first class‟. Disebutkan demikian karena karya-karya ini memperlihatkan aturan/pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dan mencipta karya tersebut. Rentang waktu zaman ini adalah dari abad pertama sampai dengan abad ke-14 dengan hembusan angin Romantisism (sebelum masyarakat Eropa memasuki zaman Renaissance sampai dengan pesan dan gerakan Rationalism yang kuat).

Predikat kata “Klasik‟ diberikan pada suatu karya arsitektur yang secara inheren (terkandung dalam benda tersebut yang secara asosiatif seolah-olah selalu melekat dengannya) mengandung nilai-nilai keabadian disamping ketinggian mutu dan nilainya. Teori arsitektur Klasik dengan demikian merupakan suatu perwujudankarya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia.

Bangunan Parthenon di Athena dan Pantheon di Roma merupakan contoh yang sangat baik dariperwujudan teori arsitektur klasik yang dengan sikap kehati-hatian dan seksama mempertimbangkan prinsip-prinsip order, geometri dan ukuran-ukurannya, disertai dengan kehalusan seni “craftmanship”. Perlu diketahui bahwa
bangunan ini mengalami masa pembangunan yang lama, dari saat awal konstruksi, revisi, perbaikan dan penyelesaian berkali-kali hingga sampai pad bentuk akhirnya bisa mencapai lebih dari 200 tahun.
Tradisi berarsitektur yang diawali oleh Vitruvius ternyata  berlanjut terus dalam jaman Arsitektur Klasik ini. Hal ini dapat kita jumpai dalam buku Ensiklopedi Romawi yang disusun oleh Marcus T. Varro, dimana Isodore dari Seville menguraikan dan mengembangkan teori Vitruvius dalam tiga unsur/elemen bangunan yaitu DISPOSITIO, CONSTRUCTIO dan VENUSTAS. Despositio adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan survai lapangan ataupun pekerjaan pada tapak

yang ada, lantai dan pondasi. Venustas adalah berhubungan dengan elemen-elemen yang ditambahkan pada  bangunan demi memenuhi hasrat akan rasa keindahan melalui seni ornamen ataupun dekorasi. Uraian seperti ini menunjukan sudah adanya pergeseran pandangan dari Teori Vitruvius. Lebih jauh Isodore menyatakan apa itu order sebagai berikut: “Kolom, dinamakan begitu karena tinggi dan bulat, menopang seluruh berat
beban bangunan yang ada. Ratio atau Proporsi yang lama menyatakan bahwa lebarnya adalah sepertiga dari tingginya. Dikenal 4 jenis kolom yaitu : Doric, Ionic, Tuscan dan Corinthian, yang berbeda-beda satu dengan yang lain dalam ketinggian dan diameternya. Jenis ke-5, dinamakan ATTIC yang berpenampang persegi-4
ataupun lebih besar dan dibuat dari bata-bata yang disusun”. (Isodore dalam Varro, 19xx).

Pendapat Isodore ini dapat merupakan sejumlah aturan dan  norma bagi karya-karya arsitektur sesudahnya.
Nilai-nilai arsitektur Klasik dapat juga kita temukan pada bangunan-bangunan gereja yang sedang mengawali pertumbuhan dan perkembangan sebagai agama yang baru dan menyebar hampir keseuruh benua Eropa saat itu.  Salah satu bangunan tersebut adalah Hagia Sophia yang digambarkan dalam suatu konteks
urban saat itu sebagai berikut: “Demikianlah bangunan Gereja ini berusaha memberikan sajian bentuk yang
menakjubkan… sebab gedung ini menggapai keatas langit sampai awan dan begitu menonjol diantara bangunan-bangunan yang lain, dari atas gereja ini dapat melihat kebawah keseluruh pelosok kota Konstantinopel. Hagia Sophia adalah bentuk yang demikian menyatu dengan kota Konstantinopel, tetapi dilain pihak sedemikian bersinar dan indah, serta megah, khususnya dalam wawasan perspektivis “Bird Eye
View”. Dan semuanya ini menjadi lengkap dan sempurna dengan dipergunakannya bangunan ini untuk kegiatan upacara keagamaan” (Isodore dalam Varro, 19xx).

Teori arsitektur Klasik ini kemudian berlanjut hingga jaman Gothic. Dan untuk meresapkan dan mengerti Arsitektur Gothic ini diperlukan gambaran suasana masyarakatnya pada saat itu dimana timbul spirit kejiwaan yang berusaha mencari hakekat sifat-sifat Tuhan yang ilahi. Spirit kejiwaan ini dituangkan dalam suatu tema
“cahaya ke-Ilahian dalam ruang arsitektur” (Ven, 1991), Kualitas ruang Arsitektur Klasik Gothic ini dinyatakan sebagai keindahan visual yang atmosferik, seperti diaphanitas (kesemrawangan), densitas (kepekatan), obscuritas (kegelapan) atau umbria (bayangan). Gambaran ruang Arsitektur Gothic ini juga dinyatakan sebagai konsep kecerlangan atau kebeningan yang antara lain dapat dilihat pada bentuk-
bentuk jendela khususnya bentuk jendela mawar stained-glass (rosetta) ataupun karya seni kaca timah lainnya.

Hal inlah yang diapresiasikan sebagai prinsip transparancy dalam usaha mengerti dan menangkap “cahaya yang datang dari luar”. Di lain pihak ada karya-karya gereja Gothic yang meminimalisir banyaknya cahaya yang datang, atau bahkan  ada semacam peningkatan sensasi persepsional sampai ke tingkat imaterial. Beberapa contoh bangunan arsitektur Gothic ini adalah Gereja Katedral Amiens, Katedral Rouen, Katedral St.Dennis Abby, Katedral Reims, Katedral Ulm dan lain-lain. Unsur atau bagian lain dalam kelompok arsitektur Klasik Barat yang tak kalah pentingnya adalah Arsitektur Byzantine, Arsitektur Baroque dan Rococo, serta Arsitektur Arabesque (dimunculkannya imbuhan kata Barat, karena dalam jaman yang sama di dunia Timur juga diketemukan karya-karya arsitektur sejenis, yang

setingkat dan mengagumkan tetapi mengandung pemikiran dan nilai-nilai yang berbeda, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Angkor). Ungkapan nilai-nilai aritektur yang disebutkan terakhir ini dinyatakan dan ditulis sebagai suatu teori arsitektur, seperti tertulis sebagai berikut: “Kita dapat menyatakan bahwa bangunan-bangunan ini sebagai obyek arsitektur adalah bersifat massive-tertutup, karena terisolsikan dari ruang sekitarnya, bahwa secara eksterior orang-orang dapat berkeliling melihatnya. Dan karena itu, yang terpenting dan teristimewa dalam mewujudkan identitas bentuk adalah pengolahan tampak dan tampilannya, pengolahan sudut-sudutnya, pengolahan pertemuannya dengan tanah dan ketinggiannya yang menmbus langit. Demikian juga terlihat dengan jelas konsep-konsep Artikulasi dan Kontinuitas. Ada 4 jenis pengolahan sudut, yaitu artikulasi dengan elemen “relief” dengan sudut negative, dengan sudut yang tajam seperti garis, dan dengan sudut yang dilengkungkan, dimana semuanya ini dapat diketemukan secara konsisten pada bagian bawahnya maupun pada bagian atasnya/mahkotanya. Munculnya rasa tertarik dan kagum pada diri orang yang mengalaminya akan obyek arsitektur ini dan lingkungan sekitarnya, sedang bagi seorang arsitek  akan menyadarkannya bagaimana pentingnya gaya-gaya gravitasi yang sedemikian besar dapat disalurkan
ke tanah. Dan hal ini dilakukan agar dapat menaungi dan melingkupi orang-orang didalamnya dan tidak hanya itu saja, tetapi juga menimbulkan rasa kekaguman dan rasa keteguhan, bagaikan “ditancapkan dari atas langit” (Isodore dalam Varro,19xx).


Demikian beberapa ulasan Arsitektur Klasik semoga akan menjadi  ilmu dan wawasan tambahan buat anda atau juga bisa mejadi inspirasi anda, untuk type banguna dengan gaya klasik pada saat ini juga sangat mulai banyak kita temukan bahkan  banyak yang ingin kembali ke masa lalu mamun tidak sebatas itu pada sekarang banyak yang menuangkan ide atau kreasi untuk mengkombinasi antara desain klasik dan modern yang hasilnya lebih terlihat unik mewah dan terkesan sangat megah dan yang pastinya tidak akan membosankan bagi pemiliknya bahkan banyak yang di buat inspirasi pada generasi penerus para pecinta arsitekturnya untuk di tiru.

Terima Kasih.

1 comment:
Write comments