Friday, November 4, 2016

Mengulas Perkembangan Arsitektur di Indonesia

 


Keberadaan arsitektur di Indonesia, khususnya bangunan-bangunan pada masa kolonial, lebih banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa dari Eropa (Portugis, Spanyol, Prancis, Belanda, dan Inggris). Pada awalnya, keberadaan orang-orang Eropa di Nusantara ingin memperoleh rempah-rempah.
Semua budaya bangsa Eropa secara langsung atau tidak, dapat berpengaruh pada kebudayaan Indonesia.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa Belanda-lah memiliki pengaruh paling besar terhadap perkembangan kearsitekturan di masa lampau.
Hal ini dikarenakan di antara bangsa Eropa, Belanda-lah paling lama berada di Nusantara. Belandalah paling banyak meninggalkan bangunan-bangunan kuno.
Sampai saat ini pun, kita masih bisa jumpai keberadaan bangunan-bangunan tua itu dalam bentuk benteng-benteng, rumah, istana, bangunan peribadatan, fasilitas-fasilitas kota dan pertamanan.
 
ARSITEKTUR VERNAKULAR (TRADISIONAL)



Arsitektur vernakular merupakan arsitektur yang tumbuh dan berasal dari arsitektur rakyat di suatu daerah. Arsitektur ini juga dapat disebut sebagai identitas dari setiap daerah, karena gaya bangunan tersebut menggambarkan tradisi dari daerah tersebut. Indonesia merupakan sebuah negeri yang kaya akan etnis, sehingga Indonesia memiliki berbagai macam bangunan dengan gaya arsitektur vernakular.
Berdasarkan sejarah linguistik, sebagian besar dari bangsa Indonesia menguasai bahasa Austronesia beserta kebudayaannya, sehingga berpengaruh pula terhadap gaya bangunan yang ada di Indonesia. Budaya Austronesia ini diperkirakan berasal dari masyarakat di sekitar Cina Selatan serta Vietnam Utara, dan muncul pada sekitar abad ke-4 SM.
Bagi bangsa Austronesia, rumah bukan hanya sekedar tempat tinggal, melainkan merupakan bangunan dengan kandungan budaya para leluhur, ciri khas dari suatu kelompok, dunia kecil di jagad raya, dan sebagai indikator kedudukan sosial.
Hampir setiap bangunan dalam kurun waktu tertentu akan mengalami perubahan baik langsung maupun tidak langsung, berubah akibat adanya proses adaptasi untuk menghadapi perubahan kebutuhan di tiap-tiap generasi ataupun karena faktor alam. Perubahan ini terjadi karena adanya perubahan peradaban, perubahan spirit zaman dan perubahan dari era lama ke era baru, misalnya dari era pertanian ke era industri, sehingga kemapanan secara ekonomis tentu berubah dan pada akhirnya berujung pada sebuah kebutuhan perubahan yang berimbas pada bangunan.
Seperti yang diungkap Bernard Rudofdky bahwa arsitektur vernakular dibuat oleh orang-orang biasa, sehingga muncullah pertanyaan: dari mana kemampuan membangun itu berasal sehingga dihasilkan bangunan-bangunan yang bagus, indah, teratur, cocok dengan kebutuhan, hemat energi dan berbagai keunggulan lain?
Untuk menjawab pertanyaan itu perlulah diketahui terlebih dahulu mekanisme yang bekerja
dalam masyarakatnya. Karena arsitektur vernakular adalah arsitektur milik bersama dalam sebuat
tatanan masyarakat baik individu maupun kelompok. Ada konsistensi aturan, bentuk, penggunaan bahan, ornamen, dimensi dan sebagainya yang tentunya membutuhkan kesepakatan dalam masyarakat pendukungnya. Perlu dipahami berbagai jenis masyarakat dan bagaimana mereka mengatur tugastugas para anggotannya.

Mekanisme estafet penerusan pengetahuan bangun-membangun ini mengandalkan hubunganhubungan yang sudah ada antar anggota masyarakatnya; dari orang tua ke anaknya, dari orang yang sudah berpengalaman kepada orang yang masih belajar. Mekanisme inilah yang disebut sebagai tradisi.
Mempelajari dan memahami arsitektur vernakular dengan demikian tidak hanya mempelajari bentuknya, tapi juga mengenali bagaimana bentuk-bentuk itu terlahir. Kekuatan atau tradisi apa saja dalam masyarakatnya yang telah melahirkannya dan dengan cara bagaimana kekuatan atau tradisi itu terwujudkan.
Meminjam istilah Christopher Alexander bahwa arsitektur itu mempunyai bahasa, maka bahasa arsitektur vernakular erat sekali hubungannya dengan aspek-aspek tradisi. Tradisi memberikan suatu jaminan untuk melanjutkan kesinambungan tatanan sebuah arsitektur melalui sistem persepsi ruang yang tercipta, bahan dan jenis konstruksinya. Ruang, bentuk dan konstruksi dipahami sebagai suatu warisan yang akan mengalami perubahan secara perlahan melalui suatu kebiasaan.
Sehingga, arsitektur vernakular yang identik dengan perkembangan jenis karya arsitektur tanpa arsitek (desainer formal) merupakan istilah atas langkah adaptatif dan antisipatif manusia local untuk membuat perlindungan diri dengan lingkungannya.

ARSITEKTUR MODERN


Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.
Asal dan karakteritis arsitektur modern sampai sekarang ini masih di perdebatkan dalam kalangan arsitek.

Beberapa sejarawan melihat perkemabang arsitektur modern sebagai perihal sosial yang kelat kaitannya terhadap pembaharuan dan keringanan, suatu hasil dari perkembangan sosial dan politis.
Arsitektur lainnya yang melihat gaya modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai dalam membangun gaya bangunan modern seperti material besi, baja, kaca dan beton menambahkan pengetahuan bahwa gaya modern adalah sebuah penemuan baru dalam bidanga Revolusi Industri.
Pada tahun 1796, Shrewsbury dengan gaya desainnya ohwis yang ‘ tahan api’, yang mana gaya ini bersandar pada besi cor dan batu bata. Konstruksi seperti itu sangat memperkuat struktur bangunan, yang memungkinkan mereka untuk mengakomodasi banyak mesin yang lebih besar.
Sejarawan lain menghormati pandangan moderen sebagai suatu reaksi melawan terhadap gaya ekletik dan mencurahkan perhatian mereka kepada gaya Jaman Victorian dan gaya Seni Nouveau.
Apapun yang menjadi penyebab pada tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh muka bumi mulai mengembangkan gaya arsitektur mereka beralih dari arsitektur yang klasik ( Gotik sebagai contoh) dengan berbagai kemungkinan teknologi baru. Arsitek Louis Sullivan dan Frank Llyod Wright di Chicago, Viktor Horta di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona, Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, dan masih banyak lagi arsitektur modern lainnya berusaha membangun gaya modern pada bangunan dengan meninggalkan gaya lama.

Demikian beberapa ulasan dari Westil Desain tentang perkembangan arsitektur di indonesia semoga akan menjadi  ilmu dan wawasan tambahan buat anda atau juga bisa mejadi inspirasi anda, untuk type banguna dengan gaya apapun itu pada saat ini juga sangat mulai banyak kita temukan bahkan banyak yang menuangkan ide atau kreasi untuk mewujudkan dalam bentuk bangunan ataupun hunian dll.

Terima Kasih.

1 comment:
Write comments
  1. How To Make Money From Casinos - DrmCD
    This is a 논산 출장샵 simple 파주 출장안마 and simple 김천 출장안마 process to understand the best casino software for earning 오산 출장안마 money. You 시흥 출장안마 will find all the games and strategies you want to make

    ReplyDelete